KEDIRI - Pasca beredarnya berita terkait dugaan aset Pemkot Kediri yang dihibahkan ke UB Kediri disinyalir dikomersilkan masih belum ada keterangan secara resmi dari pihak UB Kediri.
Meskipun, dari pihak UB Kediri menyarankan kepada wartawan untuk datang langsung ke Bagian Aset UB Malang ingin kejelasan terkait aset Pemkot Kediri yang dihibahkan ke UB Kediri.
Agus Purwanto selaku LSM Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kediri menyampaikan, setelah ada pemberitaan di media tv maupun koran ini kelihatannya ketakutan berlebihan. Artinya kenapa mereka langsung mengumpulkan kelompok tani, RT dan RW Kelurahan Mrican dengan argumentasi dampak bukan RT semua.
"Sebetulnya kita ingin tahu Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dengan Pemkot Kediri itu seperti apa dan uang sewa atau kerjasama larinya kemana ? Kami tidak menuntut apa-apa yang penting pihak UB Kediri ini transparan dan memihak kelompok tani Kelurahan Mrican, " ucap Agus kepada media ini, Selasa (22/8/2023) pukul 11.00 WIB.
Ditambahkan Agus bahwa pasca pemberitaan di beberapa media, pihak UB Kediri sempat mengumpulkan pada tanggal 12 Agustus 2023 pukul 13.00 WIB. Tapi undangan ada yang datang jam 14.00 WIB dan 14.30 WIB. Dan, hasil dari pertemuan dengan UB Kediri sendiri, tidak ada hasil yang memuaskan. Karena, mereka hanya menceritakan kronologi UB yang di Malang, dan tidak menceritakan untuk fakta realita aset-aset yang ada di Kelurahan Mrican.
"Luas keseluruhan Pemkot Kediri menghibahkan 20 hektare jadi sisa 3, 4 hektare yang seharusnya dikelola oleh kelompok tani untuk kemakmuran masyarakat. Kami mewakili kelompok tani Kelurahan Mrican meminta kebijakan untuk kerjasama dengan UB selama belum membutuhkan atau membangun gedung kampus, "ungkap Agus.
Sementara itu, saat wartawan mendatangi kantor UB Kediri hanya bertemu pihak resepsionis. Ditanya terkait pengelolaan aset Pemkot Kediri yang dihibahkan ke UB Kediri. Namun, dijawab pimpinan dan wakil pimpinan ada acara ke UB Malang. Dan, ditanya terkait humas dijawab tidak ada humasnya.