KEDIRI - Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri bekerjasama dengan Eriani Annisa Hanindhito Ketua TP PKK Kabupaten Kediri dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 59 tahun 2023 melalui Seksi PTM dan Keswa melaksanakan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dan skrining IVA serentak yang dilaksanakan di 37 Puskesmas dengan jumlah 1.850 peserta.
Kegiatan pelaksanaan skrining faktor risiko PTM, deteksi dini kanker mulut rahim dan kanker payudara untuk pencanangan dilaksanakan di UPTD Puskesmas Ngasem Kab Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/11/2023) pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini secara resmi dinyatakan di buka oleh Ketua Pokja IV Subaryati Khotib.
Eriani Annisa Hanindhito Ketua TP PKK Kabupaten Kediri melalui Ketua Pokja IV Subaryati Khotib menyampaikan sambutannya, dalam kegiatan pelaksanaan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) deteksi dini kanker mulut rahim dan kanker payudara secara serentak di Kabupaten Kediri.
"Kami sampaikan terima kasih kepada peserta skrining faktor risiko PTM, deteksi dini kanker mulut rahim dan kanker payudara, harapan kami pada hari ini kita semua bersama - sama bisa melaksanakan kegiatan hari ini dengan lancar, " ucapnya.
Lanjut Subaryati bahwa masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya kasus penyakit tidak menular (PTM), PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman. Termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, diabetes mellitus, kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Menurutnya, kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol dan aktivitas fisik,
"Tingginya penyakit tidak menular ini berhubungan dengan perilaku yang dijalani masyarakat indonesia, pola makan masyarakat indonesia lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan garam yang dapat menyebabkan meningkatnya penyakit diabetes, hipertensi, dan obesitas, " ucapnya.
Dijelaskan Subaryati bahwa kasus penyakit tidak menular (PTM). Seperti, kanker payudara dan kanker mulut rahim, juga mengalami peningkatan dalam kurun waktu 3 (tiga tahun) terakhir ini.
"Data kemenkes 2019, kejadian kasus kanker sebanyak 36.633 (17, 2%) tercatat kasus baru yang terdiagnosa di indonesia (kanker serviks menempati posisi ke-2 setelah kanker payudara), hanya sekitar 5% wanita yang menjalani program skrining atau deteksi dini kanker mulut rahim dan kanker payudara. rata-rata 80% pasien datang ke fasilitas kesehatan dengan stadium lanjut, " ujarnya.
Ia menambahkan, hal ini menunjukkan masih kurangnya minat dalam deteksi dini. Hasil deteksi dini kanker mulut rahim di Kabupaten Kediri. dalam kurun waktu 3 tahun mulai tahun 2021 sampai dengan bulan oktober tahun 2023 masih tercapai 4, 9 % (7798 orang), dan deteksi dini kanker payudara 9, 8% (15.162 orang) dari target yang ditentukan 70% (168.388 orang), masih belum terpenuhi.
"Selain itu, capaian spm skrining usia produktif tahun 2023 masih mencapai 38, 9%, spm pelayanan penderita hipertensi masih 20, 9% , spm pelayanan kesehatan penderita diabetes masih 64, 5%, belum memenuhi target (100%), " imbuhnya.
Subaryati menegaskan, ini menjadi tantangan bagi fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan untuk semakin meningkatkan kualitas, mendekatkan dan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan memberikan edukasi masyarakat secara berkesinambungan, agar seluruh masyarakat mampu menerapkan gaya hidup yang sehat, terutama wanita usia subur (wus) 30-50 tahun, tahu, mau, mampu memotivasi diri sendiri untuk melaksanakan deteksi dini terhadap faktor risiko PTM, kanker mulut rahim dan kanker payudara.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi aktif peserta, semoga kegiatan ini tidak hanya berlangsung sesaat, tetapi akan berlangsung setiap tahunnya, mengingat bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati, " tutup Ketua Pokja IV Subaryati Khotib.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kab Kediri dr. Ahmad Khotib mengatakan, dalam rangka HKN ke 59 mengadakan skrining PTM terutama kita fokuskan kepada kanker payudara dan kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.
"Kita melakukan pemeriksaan dengan melakukan memberikan zat tertentu di dalam miss V nya, untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita, salah satu tindakan pencegahan utama yang penting dilakukan adalah pemeriksaan skrining kanker serviks, " ucapnya.
Ahmad Chotib menghimbau, jika ada peserta yang positif belum tentu menunjukkan kanker serviks. Kita mohon jangan dulu down nanti akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
"Saya berharap seluruh peserta hasilnya negatif tidak ada yang positif, hasilnya negatif semua. Untuk target hari ini ada 50 peserta yang dilakukan serentak di 37 Puskesmas di Kabupaten Kediri. Jadi total seluruhnya ada 1.850 peserta, " tutup Ahmad Chotib.
Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr Ahmad Chotib, Camat Ngasem, Kepala UPTD Puskesmas Ngasem, Ketua Pokja IV TP PKK Kabupaten Kediri, Ketua TP PKK Kecamatan Ngasems erta para peserta yang hadir. (adv/PKP)